Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya akan sedikit mengisahkan pemuda yang sangat menginspirasi warga kampung Saar sukamulya rt 02/rw 08 desa karangtanjung kecamatan cililin kbb.
A Rahmat namanya,beliau adalah salah satu diantara orang yang sangat berjasa di dalam keluarga kami dan kehidupan Esa Fadilah(penulis artikel ini). Beliau adalah anak ketiga dari pasangan Alm.Mamah unay dan bapak amin. Kisah ini dimulai ketika ibu kami sakit pada tahun 2008,namun menurut kakak perempuanku kisah inspirasi beliau itu dimulai sejak aku lahir karena menurut kakak perempuanku, aku selalu diasuh kemana-mana oleh beliau karena ibu kami siang malam banting tulang bekerja menafkahi keluarga sehingga suatu waktu ibuku terjatuh di salah satu turunan jalan kp.saar Genggong menuju tempat pekerjaannya sampai ibuku itu sakit. Dan sejak saat inilah kisah inspirasi A rahmat di mulai,waktu itu A rahmat berusia 15 tahun(lahir 1993) yang mana pada usia itu umumnya usia untuk belajar dan bermain namun beliau terpaksa mengorbankan masa-masa belajar dan bermainnya demi mengurusi Alm. Mamah unay(ibu kami) yang sedang sakit lumpuh dan buta disamping itu juga kakakku yang perempuan Teh eva pergi ke saudi sebagai TKW untuk membantu pengobatan dan membantu menafkahi kami. Kakakku dengan sekuat tenaga berusaha mengobati ibu kami namun takdir berkata lain ibu kami harus menghadap ilahi(meninggal) pada tahun 2009 "allahummaghfirlaha". Setelah kepergian ibuku itu, beban A rahmat dan teh Eva (kakakku) belum selesai karna harus menghidupi seorang adiknya yang masih kecil yaitu Esa Fadilah(9thn) karena ayah kami tak mau bertanggung jawab menafkahi kami sekeluarga jadi kakakku siang dan malam banting tulang, peras keringat bekerja tanpa lelah dan mengeluh demi menghidupi adiknya.
setiap subuh A Rahmat berangkat ke pasar cililin untuk bekerja sebagai pelayan di kedai bubur milik mang nana(warga cililin),pekerjaan itu bertahan kurang lebih dua tahun. Setelah itu beliau menawarkan diri untuk bekerja di salah satu perumahan yang ada di nyalindung cihampelas yang sekarang namanya nuansa bukit cihampelas sebagai kuli bagunan. Setiap pagi beliau berangkat ke tempat pekerjaan yang jauhnya kurang lebih 5 km dari rumah kami tanpa kendaraan alias jalan kaki. Beliau bekerja dari jam tujuh sampai jam 5 sore,(kurang lebih 10 jam). Setelah selesai bekerja beliau itu belum bisa istirahat karena harus mengambil air terlebih dahulu untuk keperluan di rumah karena rumah kami itu jauh di atas bukit jadi untuk sumber air sangat langka jadi kami setiap hari harus ngambil air di sumur umum(tempat air di kampungku) dan tempatnya lumayan agak jauh dari rumah kami. Selain itu juga beliau mempunyai peranan penting dalam urusan masak-memasak di rumah jadi beliau itu setiap pagi berangkat kerja,pulang sore lalu mengambil air, dan malamnya beliau masak untuk makan malam keluarga(Kegiatan dan pekerjaan itu bertahan kurang lebih 3 tahun). Setelah itu beliau mencoba untuk mengadu nasib di luar kota tepatnya di bekasi sebagai tukang besi proyek bersama mas sungkono(tetanggaku), Setiap satu bulan sekali bahkan lebih beliau pulang kerumah demi memberi adiknya uang untuk keperluan dan sekolahnya.(Pekerjaan itu bertahan kurang lebih 4 tahun. Singkat cerita adiknya yang beliau asuh dan rawat itu sudah tumbuh dewasa dan menamatkan pendidikan di SMA DARUL FALAH (sekolah elite di cihampelas) tapi walaupun adiknya sudah dewasa dan lulus SMA beliau pantang untuk menganggur jadi beliau selalu berusaha untuk menafkahi keluarga hingga saat ini. Begitulah kurang lebih kisah Inspirasi dari A rahmat seorang pemuda yang rela mengorbankan masa mudanya demi mengurus dan membiayai adiknya. Akhir kata mari kita sama-sama doakan mudah-mudahan alloh swt memberikan kepada beliau(A rahmat) umur yang panjang, sehat wal afiat dalam ketaatan kepada allah swt dan ketika mati,matinya dalam keadaan Husnul Khotimah. Dan saya juga minta doanya mudahan-mudahan saya bisa membalas jasa -jasa beliau baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin yaa robbal alamiin
WASHOLLALLAHU ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMAD, WA ALA ALIHI WASHOHBIHI WASALLIM, WALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN.
Komentar