Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya akan sedit bercerita mengenai Pondok Pesantren Nurul Hidayah Assalafiyah Al-islamiyah Cihampelas Bandung Barat. Selamat membaca
KISAH INSPIRASI KH. HILMAN FAUZI YAHYA CIHAMPELAS, BERJUANG FISABILILLAH SENDIRIAN.
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Assalafiyah Al-islamiyah Cihampelas – Bandung Barat, bertempat di Kampung Pasar Rt. 05 Rw. 02 Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas. Saat ini santri yang mondok di pesantren kurang lebih enam puluh santri (data akan selalu berubah)
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Assalafiyah Al-islamiyah Cihampelas
Pondok pesantren ini berdiri sejak tahun 1986 dan dipimpin oleh KH. Hilman Fauzi Yahya.
KH. Hilman Fauzi Yahya pria kelahiran Gunung Halu – Bandung Barat ini awalnya adalah guru pesantren Kholafi Nurul Falah Cihampelas. Tetapi atas permintaan masyarakat ia diminta untuk menjadi guru madrasah yang kemudian berkembang menjadi pondok pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah Assalafiyah Al-islamiyah hingga saat ini.
Ditemui tim lipsus pesantren beritalangitan.com dikediamannya, Kyai Hilman menuturkan bahwa untuk menyanggupi permintaan masyarakat itu awalnya ia ragu dan merasa berat, tetapi dengan berbekal tekad “lillahi ta’aala” (ikhlas- red) Kyai Hilman menjalaninya dengan tekun dan penuh kesabaran, Alhasil dari awalnya hanya sebuah madrasah kecil kini Al Hidayah menjadi sebuah pesantren yang cukup besar.
Kyai Hilman menyadari betul bahwa sebuah pesantren harus melahirkan kader-kader santri yang berkualitas, tetapi sayangnya dua dari tiga anaknya sudah menikah dan menetap di daerah lain, sedangkan satu lagi masih menuntut ilmu, dirinya terus berjuang keras mempersiapkan kader-kader santri yang suatu saat akan melanjutkan perjuangannya di pesantren ini.
Saat ini Kyai berusia lebih dari setengah abad ini harus mengajar seluruh santri sendirian, karena memang ia belum memiliki tenaga pembantu yang bisa mewakili kendati sudah ada beberapa santri senior yang membantunya, namun Kyai tangguh ini tetap tabah meski kadang dirinya mengajar sambil sakit dan butuh istirahat, tetapi niatnya berjuang di jalan Allah tak pernah kendur, sehingga dalam kondisi apapun sang Kyai tetap istiqomah melaksanakan kewajibannya mendidik para santri.(Esafadilah123.Blogspot.com)
Sumber:
[1] beritalangitan.com
[2] Dikutip dan dikumpulkan dari berbagai sumber oleh Esa Fadilah
Sumber:
[1] beritalangitan.com
[2] Dikutip dan dikumpulkan dari berbagai sumber oleh Esa Fadilah
Komentar