Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label KAJIAN ILMU NAHWU

PENJELASAN MATAN JURUMIYAH DAN I'ROB JURUMIYAH LENGKAP BAHASA SUNDA PDF

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Alhamdulillah dalam kesempatan kali ini, saya akan membagikan file pdf penjelasan kitab jurumiyah bahasa sunda. Semoga bermanfaat. Kitab Salafiah Pesantrean Penjelasan Matan Jurumiyah by KH. Ahmad Maki Bahasa Sunda bertema menjeaskan Ilmu Nahwu dalam kitab matan Aj Jurumiah Imam As Shanhaji dengan penjelasan bahasa sunda dan tulisan pegon sunda Arab Sunda dilengkapi dengan loga gantung bahasa sunda dan terjemaha bahasa sunda. FILE PDF PENJELASAN MATAN JURUMIYAH BY KH. AHMAD MAKI BAHASA SUNDA.

ASAL KATA: “AMMA BA’DU” DAN “WA BA’DU”

“Amma Ba’du” atau “Wa Ba’du” kalimat ini sering diucapkan oleh para da’i atau sering kita temukan saat membaca muqaddimah (kata pengantar) kitab-kitab ulama yang dibuka dengan basmalah, hamdalah, shalawat dan salam, kemudian diakhiri dengan kalimat “Amma Ba’du” atau “Wa Ba’du” lalu berlanjut pada pembahasan berikutnya. Dalam gramatika bahasa Arab (ilmu nahwu), kalimat أَمَّا بَعْدُ terdiri dari dua lafadz, yaitu أمّا dan بعد. Apabila kita urai satu persatu dari kalimat dasarnya maka kita akan menemukan bahwa lafadz أمَّا berasal dari kalimat: مَهْمَا يَكُنْ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ. Berikut penjelasan lengkap dari Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuriy asy-Syafi’i (w. 1277 H) baik dalam kitab Tuhfatu al-Murid Syarhu Jawahiru at-Tauhid atau dalam kitab Hasyiyah al-Bajuriy yang diberi nama Tahqiqu al-Maqam ala Kifayatu al-Awam fi Ilmi al-Kalam: “Asalnya مهما adalah isim syarat yang menjadi mubtada’, يكن sebagai fi’il syarat, mudhari’ dari madhi كان dengan fa’il berupa dhamir mustatar...

SEPULUH MABADI ILMU NAHWU

SEPULUH MABADI ILMU NAHWU يَنْبَغِى لِكُـلِّ شَارِعٍ  فِى فَنٍّ مِنَ الفُنُونِ أَنْ يَتَصَوَّرَهُ وَيُعَرِّفَهُ قَبْلَ الشُّرُوْعِ فِيْهِ لِيَكُونَ عَلَى بَصِيْرَةٍ فِيْهِ وَيَحْصُلُ التَّصَوُّرُ بِمَعْرِفَةِ المَبَادِى العَشَرَةِ المَنْظُومَةِ فىِ قَولِ بَعْضِهِمْ Seyugialah yang mengandung pahala sunnah bagi setiap orang yang hendak mempelajari suatu ilmu, terlebih dahulu harus mengetahui uraian-uraian ilmu yang akan di pelajari, dengan harapan agar dapat mewaspadai ilmu yang akan di pelajari, dan huraian-huraian ilmu itu adalah dengan cara megenali 10 macam kerangka ilmu, sebagaimana penjelasan sya’ir yang di abadikan sebahagian Ulama : الحَـدُّ وَالمَوْضُوعُ ثُمَّ الثَّـمْرَةُ إِنَّ مَبَادِى كُـلَّ فَنٍّ عَشْـرَةُ الإِسْمُ الإِسْتِمْدَادُ حُكْمُ الشَّارِعُ وَفَضْـلُهُ وَنِسْـبَةٌ وَالوَاضِـعُ وَمَنْ دَرَى الجَمِيْعَ حَازَ الشَّرَفاَ مَسَائِلٌ وَالبَعْضُ بِالبَعْضِ اكْتَفَى Sesungguhnya mabadi(dasar) setiap ilmu itu sepuluh : Had n...