Langsung ke konten utama

Postingan

KENAPA DALAM KHUTBAH JUM'AT DIISTILAHKAN WASIAT TAQWA BUKAN MAUIDHOH HASANAH?

Kenapa dalam Khutbah Jum'at diistilahkan WASIAT Taqwa (pesan terakhir menjelang meninggal), bukan Mauidhoh Hasanah? 1. Karena hari Jum'at adalah hari terjadinya kiamat sebagai hari akhir kelak, sehingga ini memang hari yang tepat untuk berpesan wasiat. 2. Khatib sudah diposisikan seperti orang mati, yakni dimasukkan peti mati (mimbar), dikasih tongkat oleh Bilal (tanda akan menempuh perjalanan jauh) lalu diadzani (bukti hendak pergi jauh atau sebagai adzan kematian dalam kubur). 3. Maka yang diwasiatkan itu harus berkaitan Taqwa (takut) bersama kumpulan manusia di hari jumat itu, mirip kumpulan manusia di padang mahsyar kelak. Dan kurang tepat jika yg dibicarakan adalah politik apalagi caci maki sana-sini. 4. Dan yg lebih penting lagi adalah durasi; secukupnya saja, tidak perlu melebar ke mana². Cukup 10 - 15 menit, gak ada orang washiat sampai 1 jam. 🙂🙏

NIAT SHOLAT BAGI ORANG AWAM

APAKAH NIAT YANG TIDAK BERSAMAAN DENGAN AWALNYA BACAAN TAKBIR SUDAH DIANGGAP CUKUP? Meninjau berbagai literatur fiqih klasik, ditemukan pendapat menarik yang diusung oleh Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali (wafat 505 H) dan gurunya yang bernama Imam Haramain Al-Juwaini (wafat 478 H) keduanya sepakat menyatakan bahwa niat shalat tidak harus bersamaan dengan pelaksanaan takbir. Yang terpenting adalah dalam pelaksanaan shalat ia telah berniat meski tidak berbarengan dengan takbiratul ihram:   وَاخْتَارَ إمَامُ الْحَرَمَيْنِ وَالْغَزَالِيُّ فِي الْبَسِيطِ وَغَيْرُهُ أَنَّهُ لا يَجِبُ التَّدْقِيقُ الْمَذْكُورُ فِي تَحْقِيقِ مُقَارَنَةِ النِّيَّةِ وَأَنَّهُ تَكْفِي الْمُقَارَنَةُ الْعُرْفِيَّةُ الْعَامِّيَّةُ بِحَيْثُ يُعَدُّ مُسْتَحْضِرًا لِصَلاتِهِ غَيْرَ غَافِلٍ عَنْهَا اقْتِدَاءً بِالأَوَّلِينَ فِي تَسَامُحِهِمْ فِي ذَلِكَ وَهَذَا الَّذِي اخْتَارَاهُ هُوَ الْمُخْتَارُ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ   Artinya: “Imam Al-Haramain dan Al-Ghazali dalam kitab Al-Basith dan selainnya menyatakan bahwa...

Ciri - ciri Malam Lailatul Qodar

Ciri - ciri Malam Lailatul Qodar Lailatul qadar adalah alah satu keistimewaan yang terdapat dalam bulan Ramadan. Malam lailatul qadar disebut di dalam Al-Qur'an sebagai malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan serta akan diampuni segala dosa bagi yang menghidupkan lailatul qadar. Lailatul qadar memiliki tanda-tanda, di antara tanda-tanda tersebut ada yang terjadi pada malam itu sendiri, ada juga tanda-tanda yang terjadi setelah malam tersebut. Imam Muslim dalam Shahih Muslim Bab At-targhib Fi Qiyami Ramadan mendeskripsikan tanda lailatul qadar yang bisa Anda perhatikan adalah seperti: 1. Ubay bin Ka'ab telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Sesungguhnya matahari yang keluar pada hari itu tidak begitu bercahaya (suram).” 2. Ada ketenangan dan ketentraman yang diturunkan oleh para malaikat. Seorang akan merasakan ketentraman hati, lapang dada dan lezatnya ibadah di malam tersebut yang tidak dia rasakan di malam lain. 3. Terkadang seseorang melihat malam tersebut dal...

𝗧𝗔𝗧𝗔 𝗖𝗔𝗥𝗔 𝗦𝗛𝗔𝗟𝗔𝗧 𝗟𝗔𝗜𝗟𝗔𝗧𝗨𝗟 𝗤𝗔𝗗𝗔𝗥

𝗧𝗔𝗧𝗔 𝗖𝗔𝗥𝗔 𝗦𝗛𝗔𝗟𝗔𝗧 𝗟𝗔𝗜𝗟𝗔𝗧𝗨𝗟 𝗤𝗔𝗗𝗔𝗥 Sebelumnya kami beri catatan dulu, bahwa keterangan ini terdapat dalam kitab Durratun Nashihin; Ulama kita ada yg pro dan ada juga yg kontra. Bagi anda yg pro silahkan diamalkan. Dengan tata cara berikut ini: - Niat-nya boleh shalat sunnah mutlaq: اُصَلِىّ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى - Shalat 2 rakaat; dalam setiap rakaatnya membaca Al Fatihah 1 × dan surat Al-Ikhlas 7 ×.  - Setelah salam membaca istighfar ini 70 kali: أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ Astagfirullaahal azhiima wa atuubu ilaihi. 𝗙𝗮𝗱𝗵𝗶𝗹𝗮𝗵: Barangsiapa yang melakukan shalat tsbt, maka sebelum dia berdiri dari tempatnya Allah Swt. telah mengampuni dosa²nya dan kedua orang tuanya, dan Allah Swt. akan mengutus Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di Surga, membangunkan gedung² indah dan mengalirkan sungai² di dalamnya. Dan dia tidak akan keluar dari dunia sehingga dia pernah melihat seluruhnya. (HR. Ibnu Abbas) 𝗖𝗮𝘁𝗮𝘁𝗮...