1. Pengertian
Penyakit ain dalam islam adalah pengaruh dari pandangan hasad atau dengki dari seseorang. Sehingga orang yang dipandang bisa mengalami gangguan berupa penyakit, kerusakan, hingga kematian. Dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah:
Arab: مأخوذة من عان يَعين إذا أصابه بعينه ، وأصلها : من إعجاب العائن بالشيء ، ثم تَتبعه كيفية نفْسه الخبيثة ، ثم تستعين على تنفيذ سمها بنظرها إلى المَعِين
Artinya: ain dari kata 'aana - ya'iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut. (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271). Di kutip dari Al-Munawi, Faid al-Qadir, juz 15, h. 474
وهي النظر إلى شئ على غلة واستحسانه والحسد عليه من غير ذكر الله
“’Ain adalah pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai berdzikir kepada Allah” (Al-Munawi, Faid al-Qadir, juz 15, h. 474).
Dari dua pengertian di atas setidaknya dapat ditarik pemahaman bahwa ‘ain ada dua macam. Pertama, pandangan dari orang yang memiliki tabiat buruk yang dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki, dan ingin mencelakai terhadap orang yang dipandangnya. Kedua, pandangan kekaguman atau ketakjuban dari orang yang tidak sedang merasa dengki, tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dengan berdzikir pada Allah. Adanya ‘ain juga secara tersirat disebutkan dalam Al-Qur’an dalam ayat berikut:
وَإِن يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُواْ الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ
“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengarkan Al-Qur’an dan mereka berkata: ‘Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila’,” (QS al-Qalam: 51).
Imam Ibnu Katsir mengarahkan maksud dari kata “pandangan” dalam ayat di atas pada pandangan yang disertai dengan kekuatan ‘ain.
Efek dari terkena pandangan ‘ain ini bermacam-macam ada yang bisa membuat orang yang dipandang langsung sakit, celaka, atau bahkan bisa sampai menyebabkan kematian.
Seperti kejadian di zaman Rasulullah, yaitu ketika sahabat Amir bin Rabiah mandi bersama Sahabat Sahl bin Hanif. Amir bin Rabiah terkagum-kagum saat melihat badan Sahl bin Hanif yang putih dan bersih, seketika itu Sahl bin Hanif pingsan, para sahabat yang lain akhirnya memanggil Rasulullah ﷺ. Setelah meruqyah Sahl bin Hanif, beliau bersabda:
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
“Ketika salah satu di antara kalian kagum saat melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau saat melihat saudaranya, maka doakanlah dia dengan keberkahan, karena ‘ain itu nyata” (HR Nasa’i dan Hakim)
2. Penyebab
Penyakit ain disebabkan oleh sifat hasad atau iri dengki terhadap nikmat yang dimiliki oleh orang lain. Maka dari itu, Alllah meminta agar umat Muslim untuk berlindung dari sifat hasad.
Dalam Quran surat Al Falaq, ayat 5 yang berbunyi
Arab: وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Latin: wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Artinya: dan (berlindung) dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.
3. Cara Mencegah
Untuk mencegah terjadinya penyakit ain, seseorang diminta untuk selalu mendoakan keberkahan. Nabi Muhammad SAW juga meminta agar umat muslim saling menjaga tali silaturahmi sehingga tidak timbul penyakit hasad.
Dalam Quran Surat Asy-Syura ayat 30, Allah SWT berfirman
Arab: وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ
Latin: wa mā aṣābakum mim muṣībatin fa bimā kasabat aidīkum wa ya'fụ 'ang kaṡīr
Artinya: dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).
4. Mengobati
A. Dengan doa
Rasulullah menjadikan ‘ain ini sebagai bagian dari sesuatu yang dianggap berbahaya dan patut untuk diwaspadai. Hal ini salah satunya dapat kita lihat dari salah satu isi doa Rasulullah yang berisi tentang bentuk permohonan perlindungan Allah atas penyakit ‘ain seperti dalam doa berikut:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua Setan, Binatang yang beracun dan ‘Ain yang menyakitkan” (HR al-Bukhari)
Membaca doa di atas merupakan salah satu ikhtiar yang dapat kita lakukan agar terhindar dari penyakit ‘ain. 2. Dengan bekas air wudhu dan rukyah syar'iyah
Tulisan ini saya dedikasikan untuk penyalit saya yang sudah hampir 7 tahun saya derita dan baru sekarang tepatnya 24 ramadhan 1443 H, bertepatan dengan 26 april 2022M bisa saya ketahui penyakit dan cara pengobatannya. Saya ucapkan Alhamdulillah karena berkat maha guru dan berkah sholawat penyakit yang selama ini diderita saya sekarang sudah ketahuan nama dan cara pengobatannya semoga saya cepat sembuh dari penyakitnya ain ini Aamiin yarobal alamiin
Komentar