(Rabu Terakhir Bulan Shofar)
juga si sebut wiqif ma'u shofar
Dikutip dari kitab :
كنز النجاح والسرور فى الأدعية التى تشرح الصدور (142-146)
Karya :
Asy Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds (Lahir 1280 H. Wafat 1334 H.)
Beliau adalah salah satu ulama Makkah Almukarromah pada abad XIV H. Dan salah satu Imam madzhab Asy Syafi'i di Masjidil Harom.
ذَكَرَ بَعْضُ الْعَارِفِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْكَشْفِ وَالتَّمْكِيْنِ أَنَّهُ يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ ثَلَاثُمِائَةِ أَلْفِ بَلِيَّةٍ وَعِشْرُوْنَ أَلْفًا مِنَ الْبَلِيَّاتِ، وَكُلُّ ذَلِكَ فِيْ يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ الْأَخِيْرِ مِنْ صَفَرَ , فَيَكُوْنُ ذَلِكَ الْيَوْمُ أَصْعَبَ أَيَّامِ السَّنَةِ .
Sebagian orang yang ma’rifat dari ahli kasyaf dan tamkin menyebutkan,
Setiap tahun turun 320.000 (Tiga ratus dua puluh ribu) balahi (cobaan).
Semuanya itu pada hari Rabu akhir bulan Shofar, maka pada hari itu menjadi sulit-sulitnya hari di tahun tersebut.
فَمَنْ صَلَّى فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا بَعْدَ الْفَاتِحَةِ سُوْرَةَ (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ)
سَبْعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَالْإِخْلَاصِ خَمْسَ مَرَّاتٍ، وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّةً مَرَّةً، وَيَدْعُوْ بَعْدَ السَّلَامِ بِهَذَا الدُّعَاءِ حَفِظَهُ اللهُ تَعَالَى بِكَرَمِهِ مِنْ جَمِيْعِ الْبَلَايَا الَّتِيْ تَنْزِلُ فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ، وَلَمْ تَحُمْ حَوْلَهُ بَلِيَّةٌ مِنْ تِلْكَ الْبَلَايَا إِلَى تَمَامِ السَّنَةِ
Barangsiapa shalat pada hari itu 4 raka'at (dua salam), setiap raka'at sesudah surat Al Fatihah membaca:
- Innaa A’thoinaakal Kautsar (surat Alkautsar) 17x
- Surat Al Ikhlash 5x
- al Mu’awwidzatain (Surat Al Falaq dan Surat Annaas) masing-masing 1x
Maka Allah Ta’ala dengan kemurahanNya menjaga orang tersebut dari semua cobaan yang turun pada hari itu, dan satu cobaan dari cobaan-cobaan tersebut tidak mengitarinya sampai akhir tahun.
Niat sholatnya :
اصلى سنة لدفع البلاء ركعتين اداء اماما / مأموما لله تعالى .
USHOLLII SUNNATAN LIDAF'IL BALA ROK'ATAINI ADAA-AN IMAAMAN / MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALAA.
Aku niat sholat sunnah tolak bala dua roka'at menjadi imam / ma'mum karena Alloh Ta'ala.
- Setelah salam membaca do'a :
بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللّـٰـهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى ، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ ، يَا عَزِيْزُ ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ ، اِكْفِـنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ ، يَا مُحْسِنُ ، يَا مُجَمِّلُ ، يَا مُتَفَضِّلُ ، يَا مُنْعِمُ ، يَا مُكْرِمُ، يَا مَنْ لآَ إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ ، بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللّـٰـهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِـيْهِ وَأُمِّـهِ وَبَنِيْـهِ اِكْفِـنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يُنْزَلُ فِيْهِ . يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ ، وَيَادَافِعَ الْبَلِيَّاتِ ، (فَسَـيَكْفِيْـكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ) ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمْ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آٰلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya:
Ya Allah Wahai Yang Maha Kuat kekuatan-Nya, wahai Yang sangat rekadaya-Nya, wahai Yang Maha Perkasa yang mana kepada keperkasaan-Mu tunduklah segala makhluk, cukupkanlah aku dari segala makhluk-Mu, wahai Yang Maha Baik, wahai Yang Maha Memperindah, wahai Yang Maha Memberi karunia, wahai Yang Maha Memberi nikmat, wahai Yang Maha Memulyakan, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, dengan rahmat (kasih sayang)-Mu aku memohon pertolongan wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.
Ya Allah, dengan rahasia yang ada pada sayyid Hasan, saudaranya (Sayyid Husain), kakeknya (Nabi Muhammad shallallaahu ‘Alaihi wasallam), ayahnya (sayyidina Ali), ibunya (Sayyidah Fathimah), serta keturunannya jauhkanlah hamba dari keburukan hari ini dan keburukan yang diturunkan di dalamnya, wahai Dzat Yang mencukupi segala kebutuhan, wahai Dzat yang menolak segala cobaan,
( Allah akan mencukupi kamu sekalian dan Allah Maha mengetahui lagi Maha mendengar).
Dia adalah sebaik-baik Dzat Yang mencukupi dan menguasai, tiada daya dan kekuatan selain hanya dari Allah yang maha Agung dan maha Luhur,
Dan semoga Allah Ta'ala mencurahkan rahmat dan keselamatan-Nya atas junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Alfaatihah...
Setelahnya sholat dan do'a lalu menulis azimah di bawah ini dengan syarat :
- Menghadap kiblat
- Suci (punya wudhu)
- Selama menulis jangan berbicara
- Lalu di lebur dengan air untuk di minum atau mandi.
Maka dia aman dari bilahi yang turun pada siang hari itu sampai sempurnanya tahun.
والله اعلم بالصواب .
Komentar