Langsung ke konten utama

"𝗠𝗮𝗻𝗮𝗸𝗶𝗯 𝗦𝘆𝗲𝗶𝗸𝗵 𝗔𝗯𝗱𝘂𝗹 𝗤𝗮𝗱𝗶𝗿 𝗔𝗹-𝗝𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗶: 𝗗𝗼𝗮, 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻, 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘂𝘁𝗮𝗺𝗮𝗮𝗻 𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗞𝗶𝘁𝗮𝗯 '𝗝𝗮𝘄𝗮𝗵𝗶𝗿𝘂𝗹 𝗠𝗮'𝗮𝗻𝗶' 𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝟭𝟰"

MANAQIB AL-HABIB ABDULAH BIN ALWI AL-HADAD

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi informasi mengenai Manaqib Al-Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad r.a

BIOGRAFI PENGARANG RÂTIBUL HADDAD


Di masa kecilnya, al-Habib Abdullah mengerjakan shalat sunnah seratus rakaat setiap harinya setelah pulang dari rumah gurunya di waktu Dhuha. Karena itulah tidaklah mengherankan jika Allah SWT memberinya kedudukan sebagai ‘Wali Al-Quthub’ sejak usianya masih remaja. rumah kelahiran al imam abdullah bin alawi alhaddad Al-Imam Al-’Allamah Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad, di lahirkan di Syubair di salah satu ujung Kota Tarim di provinsi Hadhramaut-Yaman pada tanggal 5 Safar tahun 1044 H. Beliau di besarkan di Kota Tarim dan di saat beliau berumur 4 tahun, beliau terkena penyakit cacar sehingga menyebabkan kedua mata beliau tidak dapat melihat.

Meskipun kedua mata beliau tidak dapat melihat sejak usia dini, beliau tetap tidak memutuskan gairahnya untuk menuntut ilmu-ilmu agama dan mengisi masa kecilnya dengan berbagai macam ibadah dan bertaqarrub kepada Allah SWT, sehingga mulai dari sejak usia dini, hidupnya sangat berkah dan berguna. Ayah beliau, al-Habib Alawi bin Muhammad al-Haddad berkata: “Sebelum aku menikah, aku berkunjung kerumah al-’Arif Billah al-Habib Ahmad bin Muhammad al-Habsyi di Kota Syi’ib untuk meminta do’a. Lalu al-Habib Ahmad menjawabku: “Awlaaduka Awlaadunaa Fiihim Albarakah” Artinya: “Putera-puteramu termasuk juga putera-putera kami, pada mereka terdapat berkah.”

Selanjutnya, al-Habib Alawi al-Haddad berkata: “Aku tidak mengerti arti ucapan al-Habib Ahmad itu, sampai setelah lahirnya puteraku, Abdullah dan berbagai tanda-tanda kewalian dan kejeniusannya.”

Semenjak kecil, al-Habib Abdullah al-Haddad telah termotivasi untuk menimba ilmu dan gemar beribadah. Tentang masa kecilnya, al-Habib Abdullah berkata: “Jika aku kembali dari tempat belajarku pada waktu Dhuha, maka aku mendatangi sejumlah masjid untuk melakukan shalat sunnah seratus rakaat setiap harinya.” Kemudian untuk mengetahui betapa besar kemauan beliau untuk beribadah di masa kecilnya, al-Habib Abdullah menuturkannya sebagai berikut: “Di masa kecilku, aku sangat gemar dan bersungguh-sungguh dalam ibadah dan mujahadah, sampai nenekku seorang wanita shalihah yang bernama asy-Syarifah Salma binti al-Habib Umar bin Ahmad al-Manfar Ba’alawi berkata: ‘Wahai anak kasihanilah dirimu.’ Ia mengucapkan kalimat itu, karena merasa kasihan kepadaku ketika melihat kesungguhanku dalam ibadah dan bermujahadah.”

Seorang sahabat dekat al-Habib Abdullah al-Haddad berkata: “Ketika aku berkunjung kerumah al-Habib Abdullah bin Ahmad Bilfagih, maka ia bercerita kepada kami: ‘Sesungguhnya kami dan al-Habib Abdullah al-Haddad tumbuh bersama, namun Allah SWT memberinya kelebihan lebih dari kami. Yang sedemikian itu, kami lihat hidup al-Habib Abdullah sejak masa kecilnya telah mempunyai kelebihan tersendiri, yaitu ketika ia membaca Surat Yasiin, maka ia sangat terpengaruh dan menangis sejadi-jadinya, sehingga ia tidak dapat menyelesaikan bacaan surat yang mulia itu, maka dari kejadian itu dapat kami maklumi bahwa al-Habib Abdullah telah diberi kelebihan tersendiri sejak di masa kecilnya.”

Al-Habib Abdullah sering berziarah kubur pada Hari Jum’at sore setelah melakukan shalat Ashar di masjid al-Hujairah. Selain itu, al-Habib Abdullah al-Haddad sering berziarah kubur pada Hari Selasa sore. Setelah usianya semakin lanjut dn dan kekuatannya semaki menurun, maka al-Habib Abdullah tidak berziarah pada Hari Jum’at dan Selasa seperti biasanya, adakalanya beliau berziarah pada Hari Sabtu dan hari-hari lainnya sebelum matahari naik.

Di antara wirid al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad setiap harinya adalah kalimat “LAA ILAAHA ILLALLAH” sebanyak seribu kali. Tetapi di Bulan Ramadhan dibaca sebanyak dua ribu kali setiap harinya. Beliau menyempurnakannya sebanyak tujuh puluh ribu kali pada waktu enam hari di Bulan Syawal. Selain itu, beliau mengucapkan “LAA ILAAHA ILLALLAH AL-MALIKUL HAQQUL MUBIIN” sebanyak seratus kali setelah Shalat Dzuhur.

Al-Habib Abdullah berkata: “Kami biasa melakukan shalat al-Awwabin sebanyak dua puluh rakaat.”

Al-Habib Abdullah sering berpuasa sunnah, khususnya pada hari-hari yang dianjurkan, seperti Hari Senin dan Hari Kamis, hari-hari putih (Ayyamul baidh), Hari Asyura, Hari Arafah, enam hari di Bulan Syawal dan lain sebagainya sampai di masa senjanya. Beliau selalu menyembunyikan berbagai macam ibadah dan mujahadahnya, beliau tidak ingin memperlihatkannya kepada orang lain, kecuali untuk memberikan contoh kepada orang lain.

Selain di kenal sebagai ahli ibadah dan mujahadah, al-Habib Abdullah juga dikenal seorang yang istiqomah dalam ibadah dan mujahadahnya seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. al-Habib Ahmad an-Naqli berkata: “al-Habib Abdullah adalah seorang yang sangat istiqamah dalam mengikuti semua jejak kakeknya, Rasulullah SAW.” Dalam masalah ini, al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad berkata: “Kami telah mengamalkan semua jejak Nabi Muhammad SAW dan kami tidak meninggalkan sedikitpun daripadanya, kecuali hanya memanjangkan rambut sampai di bawah ujung kedua telinganya.”

Tentang kesabaran al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad, sejak masa kecil beliau sudah mengalami berbagai cobaan, diantaranya adalah ketika ia menderita penyakit cacar sampai kedua matanya tidak dapat melihat. Meskipun begitu, ia rajin mencari ilmu dan beribadah di masa kecilnya, hingga melakukan shalat sunnah seratus rakaat setiap paginya hingga Waktu Dzuhur tiba. Disebutkan bahwa ia selalu menyembunyikan berbagai cobaan yang dideritanya, sampai di akhir usianya. Dalam masalah ini beliau berkata kepada seorang kawan dekatnya: “Sesungguhnya penyakit demam di tubuhku sudah ada sejak lima belas tahun yang lalu dan hingga kini masih belum meninggalkan aku, meskipun demikian tidak seorangpun yang mengetahui penyakitku ini, sampaipun keluargaku sendiri.” Tentang Tarekat al-Ba’alawi, al-Habib Abdullah mengatakan: “Tarekat kami adalah mengikuti tuntunan al-Qur’an dan as-Sunnah dan mengikuti jejak para salafunas shalihin di segala bidangnya.”

Al-Habib Abdullah kembali menjelaskan: “Kami tidak mengikuti tuntunan, kecuali tuntunan Allah SWT, tuntunan Rasul-Nya dan jejak al-Faqih al-Muqaddam. Dan tarekat orang-orang yang menuju kepada Allah SWT dan kami tidak membutuhkan tarekat selain tarekat ini. Para sesepuh kami al-Ba’alawi telah menetapkan sejumlah petunjuk bagi kami, karena itu kami tidak akan mengikuti petunjuk lain yang bertentangan dengan petunjuk mereka.”

Telah kami sebutkan bahwa di masa kecil beliau, al-Habib Abdullah mengerjakan shalat sunnah seratus rakaat setiap harinya setelah pulang dari rumah gurunya di waktu Dhuha. Karena itulah tidaklah mengherankan jika Allah SWT memberinya kedudukan sebagai ‘WALI AL-QUTHUB’ sejak usianya masih remaja. Disebutkan bahwa beliau mendapat kedudukan Wali al-Quthub lebih dari ‘Enam Puluh Tahun’. Beliau menerima libas atau pakaian kewalian dari al-’Arif Billah al-Habib Muhammad bin Alawi (Shahib Makkah). Beliau menerima libas tersebut tepat ketika al-Habib Muhammad bin Alawi wafat di kota Makkah pada tahun 1070 H. Pada waktu itu, usia al-Habib Abdullah 26 tahun. Kedudukan Wali al-Quthub itu beliau sandang hingga beliau wafat (1132 H). Jadi beliau menjadi Wali al-Quthub lebih dari ’60 Tahun’.

Beliau menuntut ilmu pada ulama’-ulama’ di zamannya, diantaranya guru-guru beliau adalah: Sayyiduna Al-Quthub Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas, Al-Habib Al-’Allamah Agil bin Abdurrahman As-Segaf, Al-Habib Al-’Allamah Abdurrahman bin Syeikh Aidid, Al-Habib Al-’Allamah Sahl bin Ahmad Bahsin Al-Hudayli Ba’alawi, dan termasuk guru-guru beliau juga adalah Al-Imam Al-’Allamah guru besar kota Makkah Al-Mukarromah, Al-Habib Muhammad bin Alwi As-Segaf, dan masih banyak lagi guru-guru beliau yang lainnya. kemudian aku meniupnya. Maka penyakit orang itu sembuh pada waktu itu juga. Kemudian penyakit orang itu berpindah kepadaku, sampai aku mengeluh kepada al-Habib Abdullah. Kemudian beliau memberi makanan kepadaku sambil mengusap perutku dengan tangannya yang mulia, maka dengan izin Allah SWT penyakitku segera sembuh pada waktu itu juga.”

Asy-Syeikh Abdullah Syarahil menuturkan, bahwa al-Habib Ahmad berkata kepadaku: “Aku diberitahu oleh al-Habib Ahmad, bahwa al-Habib Abdullah al-Haddad berkata kepadanya: “Aku melihat ada seorang yang mengeluh sakit gigi dan ia minta do’a kesembuhan darimu.” Maka aku berkata kepadanya: “Mengapa orang itu meminta do’a kepadaku, padahal engkau masih ada di dekatnya?” Lalu al-Habib Abdullah mengatakan kepadaku: “Laksanakan saja perintahku.”

“Lalu akupun segera melaksanakan perintahnya, hingga penyakit orang itu sembuh, tetapi rasa sakitnya berpindah pada diriku. Ketika aku menghadap kepada al-Habib Abdullah, maka beliau memberitahuku: “Pdnyakit orang itu sudah sembuh, tetapi rasa sakitnya pindah kepadamu.” “Memang aku merasakan sakitnya orang itu, namun segera hilang dengan berkahnya,” katanya. Selain itu masih ada lagi kisah karamah yang dialami oleh al-Habib Abdullah sebagai berikut:

“Disebutkan bahwa ketika al-Habib Abdullah pergi menunaikan ibadah haji, maka ada seekor unta yang melompat-lompat karena emosi, sehingga tidak seorangpun yang berani mendekati dan menungganginya, karena lompatannya sangat keras. Ketika al-Habib Abdullah diberitahu tentang masalah itu, maka beliau mendatangi unta itu dan meletakkan tangannya di lehernya, maka dengan izin Allah SWT, maka unta itu menundukkan kepala kepadanya.”

Salah seorang sahabat dekat al-Habib Abdullah al-Haddad berkata:

“Aku diberitahu oleh salah seorang murid yang selalu mengikuti al-Habib Abdullah al-Haddad: “Pada suatu hari aku keluar untuk mengunjungi seorang syeikh yang dikenal oleh penduduk Kota Tarim dengan nama asy-Syeikh Maula ar-Rakah, dan aku kesana tanpa memberitahu kepada al-Habib Abdullah lebih dahulu, sehingga aku kesana dalam keadaan demam yang sangat keras. Aku berkata dalam diriku sendiri: “Mungkin penyakitku ini disebabkan aku tidak memberitahu kepada al-Habib Abdullah terlebih dahulu.”

Ketika aku mendatangi al-Habib Abdullah dan mengeluh kepadanya, maka al-Habib Abdullah mengusap badanku dengan tangannya yang mulia. Dengan izin Allah dan berkah al-Habib Abdullah penyakitku segera sembuh dan tidak meninggalkan bekas apapun pada tubuhku.”

Sumber:
-Mengenal Lebih Dekat al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad -Menyingkap Rahasia Dzikir dan Doa Dalam Ratib al-Haddad

© ESA FADILAH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI MAMA ILYAS CIBITUNG JAWA BARAT - SEJARAH KEHIDUPAN MAMA ILYAS CIBITUNG.

Assalamualaikum Wr. Wb   Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya  akan sedikit mengisahkan kepada kalian mengenai Waliyulloh dari Cibitung yang sering kita semua datang saat haolannya yaitu KH. MUHAMMAD ILYAS atau sering di sebut MAMA CIBITUNG, Selain itu juga KH. MUHAMMAD ILYAS (MAMA CIBITUNG) adalah salah satu diantara guru besar  KH. HILMAN FAUZI YAHYA CIHAMPELAS.  Dilansir dari  situs Kompasiana.com  di bawah ini merupakan biografi lengkap dari KH. MUHAMMAD ILYAS (MAMA CIBITUNG). “Tulisan ini masih bersifat sementara. Kepada semua fihak mohon koreksi dan memberikan data yang lebih lengkap” (HA.Saeful Mu’min Cihampelas) 1. Nama lengkap :  KH. MUHAMMAD ILYAS 2. Nama Panggilan :  MAMA CIBITUNG 3. Tempat, Tgl. Lahir : Lembur Gede Cibitung, Th. 1836 M 4. Wafat, Maqbaroh : Th 1953 (usia 117 th), Sukamanah Cibitung. 5. Nasab Ayah : Mama KH. Ali Lembur Gede Cibitung bin Embah Rahya Bogor Bin Hamdan Bogor berasal dari keturunan Dalem Sawidak Sukapura Singaparna Tasikmalaya.

PENJELASAN MATAN JURUMIYAH DAN I'ROB JURUMIYAH LENGKAP BAHASA SUNDA PDF

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Alhamdulillah dalam kesempatan kali ini, saya akan membagikan file pdf penjelasan kitab jurumiyah bahasa sunda. Semoga bermanfaat. Kitab Salafiah Pesantrean Penjelasan Matan Jurumiyah by KH. Ahmad Maki Bahasa Sunda bertema menjeaskan Ilmu Nahwu dalam kitab matan Aj Jurumiah Imam As Shanhaji dengan penjelasan bahasa sunda dan tulisan pegon sunda Arab Sunda dilengkapi dengan loga gantung bahasa sunda dan terjemaha bahasa sunda. FILE PDF PENJELASAN MATAN JURUMIYAH BY KH. AHMAD MAKI BAHASA SUNDA.

PESANTREN NURUL HIDAYAH CIHAMPELAS - SEJARAH TERBENTUKNYA MAJELIS DZIKIR MANAKIB SYEKH ABDUL QODIR JAILANI Q.S

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Majlis Ta'lim dan Dzikir Manakib Syekh Abdul Qadir Jaelani R.A Cihampelas Bandung Barat. Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya akan sedikit bercerita mengenai majelis ta'lim dan dzikir manakib Dzikir manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani R.A Cihampelas Bandung barat . APA ITU MAJELIS TA'LIM DAN DZIKIR MANAKIB SYEKH ABDUL QODIR JAILANI R.A CIHAMPELAS KBB ? sumber foto Majelis ta'lim dan dzikir manakib syekh Abdul Qadir Jaelani Cihampelas Bandung barat adalah pengajian rutin bulanan yang di selenggarakan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Assalafiyah Al-islamiyah Cihampelas  pimpinan KH. Hilman Fauzi Yahya bin KH. Sodiqin Cihampelas  yang beralamat dan bertempat di Kampung Pasar Rt. 05 Rw. 02 (belakang pasar Cihampelas Bandung barat). SEJARAH TERBENTUKNYA MAJLIS TA'LIM DAN DZIKIR MANAKIB SYEKH ABDUL QODIR JAILANI R.A CIHAMPELAS Majlis ta'lim dan dzikir manakib syekh Abdul Qadir Jaelani r.a Ciham

MENGENAL LEBIH DEKAT USTADZ DENI PIMPINAN YAYASAN MARIYATUL WASILAH DI KAMPUNG SAAR SUKAMULYA CILILIN - JABAR

KH. DENI RAUF RAMDANI - KP SAAR SUKAMULYA, di usia tuanya masih “berjuang fiisabilillah sendirian” Assalamualaikum Wr. Wb.... Alhamdulillah dalam kesempatan kali ini  saya membuat artikel mengenai guru saya sendiri yaitu ustadz Deni Rauf Ramdani. Semoga artikel ini bisa mengobati kerinduan para  alumni santri dan santriwati Nurul wasilah (yayasan mariyatul wasilah) Amiin yarobal alamiin........ Bandung Barat, Rabu 1 Juni 2022 ( esafadilah123.blogspot.com )  – Pada Lipsus Pesantren kali ini, tim berkunjung ke Yayasan Mariyatul Wasilah Cililin – Bandung Barat, tepatnya di Kampung Saar Sukamulya Rt. 02 Rw. 08 Desa Karangtanjung Kecamatan Cililin. Yayasan Mariyatul Wasilah yang memiliki lebih dari lima puluh santri ini berdiri sejak tahun 1990 (data masih kurang akurat) dan dipimpin oleh KH. Deni Rauf Ramdani (pak. Deni). Ustadz Deni Rauf Ramdani pria kelahiran CILILIN – Bandung Barat ini awalnya adalah santri di pesantren salafi Nurul Falah Cililin. Tetapi

AMALAN SUPAYA BISA BERTEMU DENGAN ORANG YANG SUDAH WAFAT

DOA SUPAYA BISA BERTEMU DENGAN ORANG YANG SUDAH WAFAT. وَمِنْ ذَلِكَ إِذَا أَرَادَ رُؤْيَا مَيِّتِهِ فِي مَنَامِهِ حَدَّثَ أَبُو مُحَمَّدٍ هَارُونُ بْنُ مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ هَمَّامٍ قَالَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مَالٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُسَيْنٍ الصَّائِغُ قَالَ حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ وَأَعْطَانِيهِ فِي رُقْعَةٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الطَّحَّانُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ بَعْضِهِمْ عَلَيْهِمُ السَّلَامُ قَالَ إِذَا أَرَدْتَ انْ تَرَى مَيِّتَكَ فَبَتْ عَلَى طُهْرٍ وَانْضَجَعْ عَلَى يَمِينِكَ وَسَبِّحْ تَسْبِيحَ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَامُ ثُمَّ قُلْ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْحَدُّ الَّذِي لَا يُوصَفُ وَالِايِمَانُ يُعْرَفُ مِنْهُ مِنْكَ بَدَتِ الْأَشْيَاءُ وَاِلَيْكَ تَعُودُ فَمَا اَقْبَلَ مِنْهَا كُنْتَ مَلْجَأَهُ وَمَنْجَاهُ وَمَا اَدْبَرَ مِنْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ مَلْجَاءَ وَلَا مُنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ فَأَسْئَلُكَ بِلَا اِلٰهِ إِلَّا أَنْتَ وَأَسْئَلُكَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِي

DALIL MEMULIAKAN MALAM NISFU SYA'BAN

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang malam nisfu sya'ban. Dalil menghidupkan/ memuliakan malam nisfu sya'ban terdapat dalam kitab durratun nasihin bab keutamaan bulan sya'ban Adapun gambaran isi kitabnya sebagai berikut: Dari pada Abu Hurairah r.a : Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم telah bersabda : أَتَانَى جِبْرِيلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ هَذِهِ لَيْلَةٌ تُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَأَبْوَابُ الرَّحْمَةِ، فَقُمْ وَصَلّ وَارْفَعْ رَأْسَكَ وَيَدَيْكَ إِلَى السَّمَاءِ. فَقُلْتُ يَا جِبْرِيلُ مَا هَذِهِ اللَّيْلَةُ؟ فَقَالَ: هَذِهِ لَيْلَةٌ تُفْتَحُ فِيهَا ثَلَاثَمِائَةِ بَابٍ مِنْ الرَّحْمَةِ، فَيَغْفِرُ اللَّهُ تَعَالَى لِجَمِيعِ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِاَللَّهِ شَيْئًا إِلَّاّ مَنْ كَانَ سَاحِرًا أَوْ كَاهِنًا أَوْ مُشَاحِنًا أَوْ مُدْمِنَ خَمْرٍ أَوْ مُضِرًّا عَلَى الزِّنَا أَوْ اكْلَ الرِّبَا أَوْ عَاقَ الْوَالِدَيْنِ أَوْ النَّمَامَ أَوْ قَاطِعَ الرَّحِمِ، فَ

RAHMAT FAMILY STORE - PUSAT GROSIR KAOS DISTRO PALING MURAH DAN BERKUALITAS DI CILILIN KBB.

RAHMAT FAMILY STORE  - Grosir Kaos Distro paling murah dan berkualitas terbesar di Cililin KBB. Assalamualaikum wr. wb Kami  Ucapkan Selamat Datang di Rahmat Family Store Official  Grosir Kaos Distro Berkualitas, anda sangat beruntung hari ini, Mengapa Karena kami  Pusat grosir kaos distro Langsung Dari Pabrik ingin mengajak Anda buka peluang usaha dengan bentuk penawaran Pakaian clothing kaos distro original Branded terbaik di Bandung  hanya disini satu satunya Supplier Baju Kaos Distro berkualitas dan murah  tentunya, Tersedia puluhan model motif keren  kami tawarkan special Reseller  Harga Grosir Bagi Siapapun yang ingin Berjualan Kaos Distro Termasuk Anda. Bingung mau buka usaha tapi modal minim ? Tenang kami Rahmat Family Store bisa membantu anda untuk memberikan penawaran Special Paket Harga Khusus Usaha Reseller  sehingga biaya lebih hemat bagi anda yang ingin menjual kembali edisi bulan puasa sebentar lagi buruan stock mulai skarang min order mulai dari

"𝗠𝗮𝗻𝗮𝗸𝗶𝗯 𝗦𝘆𝗲𝗶𝗸𝗵 𝗔𝗯𝗱𝘂𝗹 𝗤𝗮𝗱𝗶𝗿 𝗔𝗹-𝗝𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗶: 𝗗𝗼𝗮, 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻, 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘂𝘁𝗮𝗺𝗮𝗮𝗻 𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗞𝗶𝘁𝗮𝗯 '𝗝𝗮𝘄𝗮𝗵𝗶𝗿𝘂𝗹 𝗠𝗮'𝗮𝗻𝗶' 𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝟭𝟰"

"𝗠𝗮𝗻𝗮𝗸𝗶𝗯 𝗦𝘆𝗲𝗶𝗸𝗵 𝗔𝗯𝗱𝘂𝗹 𝗤𝗮𝗱𝗶𝗿 𝗔𝗹-𝗝𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗶: 𝗗𝗼𝗮, 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻, 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘂𝘁𝗮𝗺𝗮𝗮𝗻 𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗞𝗶𝘁𝗮𝗯 '𝗝𝗮𝘄𝗮𝗵𝗶𝗿𝘂𝗹 𝗠𝗮'𝗮𝗻𝗶' 𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝟭𝟰" الّٰلهُمَّ انْشُرْ نَفَحَاتِ الرِّضْوَانِ عَلَيْهِ وَاَمِدَّنَا بِالاَسْرَارِ الَّتِی اَوْدَعْتَهَا لَدَيْهِ ۞ Ya Allah, tebarkanlah semerbak wewangian keridloanmu terhadap Beliau (Syeikh Abdul Qadir) dan beri kami pertolongan dengan asror yang Engkau titipkan kepada Beliau. ۞ وَكَانَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ – وَهُوَ مِنْ بَابِ التَّحَدُّثِ بِالنِّعْمَةِ لِقَوْلِه تَعَالى : وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ -۞ Dan Beliau Syeikh Abdul Qodir Al Jailany berkata ( perkataan ini adalah bagian dari menampakkan nikmat - nikmat Allah, karena Allah telah berfirman  " Terhadap nikmat TuhanMu hendaklah engkau nyatakan") ۞  : كُلُّ وَلِىٍّ عَلَى قَدَمِ نَبِىٍّ ۞    "Semua wali mengikuti jejak langkah para nabi, ۞  و

MENGENAL SHOLAWAT BASYAIRUL KHAIRAT SYEKH ABDUL QODIR JAELANI Q.S

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi informasi mengenai faedah dan keutamaan shalawat Basyairul Khairat sulthanul auliya (rajanya para wali), yaitu Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-Jilani r.a. Semoga dengan adanya artikel ini kita bisa lebih rajin lagi membaca sholawat Basyairul Khairatnya. "Aamiin ya rabbal alamiin" Dikutip dari situs NU online di bawah ini merupakan keutamaan dan faedah sholawat basyairul khairat. Salah satu shalawat kepada Nabi Muhammad saw yang sangat banyak faedah dan manfaatnya adalah shalawat Basyairul Khairat. Shalawat ini ditulis langsung oleh ulama yang memiliki gelar sulthanul auliya (rajanya para wali), yaitu Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-Jilani (di Indonesia populer dengan sebutan "al-Jailani", red). Di balik masyhurnya shalawat Basyairul Khairat  Masyhurnya shalawat Basyairul Khairat  tidak lepas dari nama besar Syekh Abdul Qadir al-Jilani, sos

IS'ADUR ROFIQ - MAKSIAT TELINGA

فصل ومن معاص الأذن الإستماع ﴿فصل ومن معاص الأذن الإستماع﴾ من المكلف ﴿ على  كلام قوم } يكرهون اطلاعه عليه بأن علم أنهم ﴿أخفوه عنه﴾ قال تعالى ولاتجسسوا وقال من استمع الى حديث قوم وهم له كارهون  صب فى أدنه الانك بالمد وضم النون الرصاص المذاب يوم القيامة وقال ولا تنافسوا ولاتحاسدوا والتجسس بالحا والجيم معناه طلب معرفة الأخبار وقيل بالمهملة أن تتسمعها بنفسك وبالجيم أن تفحص عنها بغريك وقيل ألأول استماع حديث القوم والثاني البحث عن العورات وعلى كل ففي الاية والحديث النهى الأكيد عن البحث عن أمور الناس المستورة وتتبع عوراتهم وعن استراق ما يجرى فى دار جاره نعم إن أخبره عدل بأنهم مجتمعون  على معصية كان له الهجوم عليهم بلا استئذان قاله الغزالى أما سماعه بلا قصد فلا يحرم كما يأتي ﴿و﴾ منها الاستماع ﴿إلى﴾ التزمير بنحو ﴿المزمار﴾ بكسر الميم ﴿و﴾ إلى الضرب بنحو ﴿الطنبور﴾ بضم الطاء كصنج بفتح أوله وهو صفر يجعل عليه أوتار  يضرب بها أو قطعتان من صفر تضرب إحداهما بالأخرى ﴿و﴾ كذا فى شيء من ﴿سائر﴾ أي باقى ﴿الأصوات المحرمات﴾ المطربه وغيرها من الأوتار وغيرها لأن اللذة الحاصلةمنها تدعو إلى فساد كرشب خمر