Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

NASEHAT ABAH ANOM (KH. SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN)

Nasehat terindah para Guru mursyidin kepada para salik yang menempuh jalan kesufian. "Teruskan dzikir mu meski di hadapan mu telah terbuka alam keghaiban dengan segala pernak-pernik yang indah menawan hati mu... "Teruskan Dzikir mu meski diri mu mendengar panggilan demi panggilan dari golongan setan dan jin yang berwujud mengerikan untuk membangkitkan rasa takut mu .. "Teruskan Dzikir mu meski ada panggilan dari golongan malaikat berwujud cemerlang menyuruh mu untuk masuk ke jamaah mereka.. "Teruskan Dzikir mu Meski golongan para nabi dan Rasul memanggil mu untuk menjadi bagian umat mereka.. "Teruskan Dzikir mu Meski para arwahul muqadasah al muqarobbin para wali ALLAH memanggil mu untuk masuk ke jamaah mereka . "Teruskan Dzikir mu Sampai ALLAH sendiri yang menarik mu untuk masuk ke khadirat NYA, karena itulah maqom puncak (Al Waqfah) dari segala perjalanan bagi salik yang sudah menempuh berbagai mujahadah suluk/khalwat menaklukan nafsu nya dan membersihka

NIAT MEMULAI MAJLIS TA'LIM

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيمَ وَالتَّدَكُّرَ وَالتَّدْكِرَ وَالنَّفْعَ وَالِانْتِفَاعَ وَالْإِفَادَةَ وَالْإِسْتِفَادَةَ وَالْحَثَّ عَلَى التَّمَسُّكِ بِكِتَابِ اللَّهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَالدُّعَاءُ الَى الْهُدَى وَالدّلَالَةِ عَلَى الْخَيْرِ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ وَحُسْنِ الْخَتْمَةِ مَعَ الّلُّطْفِ وَالْعَافِيَةِ وَصَلَاحِ الْعَاقِبَةِ فِى الدّينِ وَالدّنْيَا وَالْأُخَرَةِ Diatas merupakan niat/doa yang sering di baca waktu dulu di ponpes Nurul hidayah Cihampelas pimpinan KH. Hilman Fauzi Yahya Cihampelas, ketika memulai pengajian. SAYA IJAZAH KAN KEPADA SIAPA SAJA YANG INGIN MEMBACANYA TULIS QOBILTU DI KOLOM KOMENTAR SEBAGAI IJAB QOBULNYA

TAWASUL KEPADA SYEKH ABDUL QODIR JAELANI R.A

اَللَّهُمُّ اِنَا نَسْأَلُكَ وَنَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِوَلِيِّكَ غَوْثْ يَا شَيْخَ  الثَّقَلَيْنِ يَا قُطْبَ الرَّبَّانِيِّ يَا غَوْثَ الصَّمَدَانِيِّ يَا مَحْبُوبَ السُّبْحَانِيْ يَا مُحْيِيْ الدِّينْ اَبَا مُحَمَّدْ سَيِّدِيْ الشَّيْخِ عَبْدُ الْقَادِرِ الْجِيلَانِيَّ( اَغِثْنِي × 3 بِلَا تَنَفُّسِ) وَاَمِدْنِي فِي قَضَاءِ حَاجَتِي هَذِهِ.... يَا قَاضِي الْحَاجَاتِ عِبَادُ اللَّهِ رِجَالَ اللَّهِ ۰۞۰ أَغِيثُونَا لِأَجْلِ اللَّهِ وَكُوْنُوا عَوْنَنَا لِلَّهِ ۰۞۰ عَسَّی نَحْظّٰی بِفَضْلِ اللَّهِ عْلَی الگافْی صَلَاةُ اللَّهِ  ؛  عَلَّی الشَّافّی سَلَامُ اللَّهِ بِمُحْيِّ الدِّينِ خَلِصْنَا  ؛  مِنَ الْبُلْوآءِ يَاأَللّه وَيَاأَقْطَابٌ وَيَاأَنْجَابٍ ۰۞۰ وَيَاسَادَاتْ وَيَاأَحْبَابِ وَأَنْتُمْ يَاأُولِی الْأَلْبَابُ ۰۞۰ تَعَالَوْا وَانْصُرُوا لِلَّهِ سَأَلْنَاکم سَأَلْنَاکم ۰۞۰ وَلِلزُّلَفٰی رَجَوْنَاکم وَفِی أَمْرٍقَصَدْنَاکم ۰۞۰ فَشَدُّوا عَزْمَکم فَيَا رَبِّی بِسَادَاتٍی ۰۞۰ تَحَقَّقَ لِی إِشَارَتِی عَسَی تَأْتِی بِشَرَتْی ۰۞۰ وَيَصْفُو وَقْتُنَا لِلَّهِ بِگشْفِّ الْحُجْبِ

SYAFAAT SYEKH ABDUL QODIR JAELANI R.A UNTUK MURIDNYA

“Aku diberi sebuah buku yang luasnya sejauh mata memandang, untuk menuliskan nama-nama muridku sampai hari kiamat” Diriwayatkan dalam kitab: Bahjatul Asror, bahwa  Syaikh Abdul Qadir Al Jailani  Ra, Pernah  Berkata. Semua murid  itu telah Allah berikan kepadaku dan telah menjadi milikku. Aku pernah bertanya kepada Malaikat Malik, “Apakah ada dalam Neraka, muridku dan sahabat-sahabatku?” Malaikat Malik menjawab : “Tidak ada”. Syaikh Abdul Qadir berkata: “Aku bersumpah, demi kemuliaan Tuhanku. Tanganku atas murid-muridku seperti langit menutup bumi. andaikan murid-muridku itu buruk, maka akulah yang menanggung keburukannya. Dan aku bersumpah, demi keagungan dan kemuliaan Tuhanku, dua telapak Kakiku tidak akan bergeser dihadapan Tuhan kecuali sudah mendapat keputusan bahwa aku bersama-sama muridku ketika masuk Surga”. Lebih lanjut beliau berkata : “Tanganku tidak akan lepas dari kepala Murid-Muridku, walaupun aku sedang ada di Timur dan Muridku ada di Barat, dan kalau ada muridku yang ter

HADITS - HADIST MENGENAI PERINTAH MEMBACA AL-QUR'AN DIRUMAH

فَصْلُ فِيْ قِرَاءَةُ القُرآنِ قالَ رَسُوْلُ الله ﷺ  : اِجعَلوا في بُيوتِكُم مِن صَلاتِكُم ، وَاعٔمُرُوْهَا بِالقُرآنِ ؛ فَإِنَّ أَفْقَرَ البُيوتِ  بَيتٌ لََا يُقْرَأُ فيهِ كِتابُ اللّه ِ عز و جل قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ :أكْثِروا مِنْ قِراءَةِ القُرآنِ في بُيوتِكُم ؛ فَإِنَّ البَيتَ الَّذي لا يُقرَأُ فيهِ القُرآنُ يَقِلُّ خَيرُهُ ، ويَكثُرُ شَرُّهُ ، ويَضيقُ عَلى أهلِهِ . رَوَاهُ الدَّرُقُطْنِيْ عَنْ عِدَّةِ الدَّاعِي عَنْ الرِّضَا يَرْفَعُهُ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ اَنَّ  النَّبِيِّ ﷺ قاَلَ :اِجعَلوا لِبُيوتِكُم نَصِيْبًا مِنَ القُرآنِ ؛ فَإِنَّ البَيتَ إذا قُرِئَ فيهِ تَيَسَّرَ عَلى أهلِهِ ، وكَثُرَ خَيرُهُ ، وكانَ سُكّانُهُ في زِيادَةٍ ، وإذا لَم يُقرَأ فيهِ القُرآنُ ضُيِّقَ عَلى أهلِهِ ، وقَلَّ خَيرُهُ ، وكانَ سُكّانُهُ في نُقصانٍ . رَوَاهُ أنس وجابر عَنْ أَنَسٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ :نَوِّروا بُيوتَكُم مَا استَطَعتُم ؛ فَإِنَّ البَيتَ الَّذي يُقرَأُ فيهِ القُرآنُ يَتَّسِعُ عَلى أهلِهِ ، ويَكثُرُ خَيرُهُ ، وتَحضُرُهُ المَلائِكَةُ ، وتَهجُرُهُ الشَّيَاطِيْنُ .رَ

QASHIDAH YAA ROBBI HAYYI LANA

Mujiz; KH. HILMAN FAUZI YAHYA CIHAMPELAS Ya Rabbi Hayyi' Lana يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفى بَلِّغْ مَقَاصِـدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ Yaa Robbi bil musthofa balligh madhooshidanaa, Waghfirlanaa maa madho waasi-al karomi. Ya Allah, Ya Tuhanku, dengan pangkat Nabi Muhammad al-Musthafa (Nabi yang terpilih), sampaikanlah segala cita-cita kami. Ampunilah dosa-dosa kami yang telah kami lakukan Ya Allah, Yang Maha luas kedermawanan-Nya يَا رَبِّ هَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْـرِنَا رَشَدًا وَاجْعَلْ مَعُـوْنَتَكَ الْحُسْنى لَنَا مَدَدًا Yaa Robbi hayyi lanaa min amrinaa rosyadaan, Waj’al ma’uunatikal husni lanaa madadaan Ya Allah, aturlah segala urusan kami dengan petunjuk-Mu dan jadikanlah pertolongan-Mu yang mendatangkan kebaikan itu menjadi kekuatan/bantuan bagi kami. وَلاَ تَكِلْنَا إِلَى تَدْبِيْرِ أَنْفُسِنَا فَالنَّفْسُ تَعْجِزُ عَنْ إِصْلاَحِ مَا فَسَدَا Wa laa takilnaa ila tadbiiri anfusinaa, Fannafsu ta’jizu an ishlaahi maa fasadaa. Janganlah Engkau bi

ASAL MULA TAWASULAN KEPADA SYEKH ABDUL QADIR JAILANY

ASAL MULA TAWASULAN KEPADA SYEKH ABDUL QADIR JAILANY Syekh Abdul Qadir Al-Jailany, beliau mengatakan dalam Kitab Bahjatul Asrar: من استغاث بي في كر بة كشفت عنه و من نادى باسمي في شدة فرجت عنه و من توسل بي الى الله عز و جل في حاجته قضيت له و من صلى ركعتين يقرء في كل ركعة بعد الفاتحة سورة الاخلاص احدى عشرة مرة ثم يصلى على رسول الله صلى الله تعالى عليه و سلم بعد السلام و يسلم عليه ثم يخطوا الى جهة العراق احدى عشرة خطوة يذكر فيها اسمي و يذكر حاجتي فانها تقضى بإذن الله - ( بهجة الأسرار ص 102 ) Barang siapa Istighotsah (meminta wasilah perantara pertolongan) kepadaku dalam keadaan kesusahan, maka akan dihapus kesusahannya. Barang siapa yg memanggil namaku dalam kesulitan niscaya akan diberi kegembiraan. Barang siapa yg bertawasul dgnku kepada Allah azza wajalla didalam hajatnya maka akan dikabulkan hajatnya baginya. Barang siapa sholat dua rakaat dan tiap selesai membaca al-Fatihah membaca surat al-Ikhlash 11 kali, dan bersholawat dan bersalamlah kepada kepada rasulallah saw setelah salam s

Wiridan Panjang Umur & Rizki Lancar

Wiridan Panjang Umur & Rizki Lancar Sayyid Muhammad Abdullah al-Jurdaniy berkata, barang siapa membaca wirid di bawah ini 3 kali setelah shalat fardhu, maka ia akan hidup dalam kedaan kaya dan panjang umur: سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُهُ وَلاَ يَبْلُغُ الْوَاصِفُوْنَ صِفَتَهُ Artinya: “Maha suci Allah, tidak ada yang mengetahui hakikat ketinggian pangkat-Nya dan tidak ada seorang pun yang mampu untuk mensifati-Nya.” Sumber: Kitab “Fath al-Allam Syarh Mursyid al-Anam

ASMA’ SYEIKH ABDUL QODIR AL- JAELANI R.A

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ Artinya :”, Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki “( Surat Ali Imron 169) (Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup itu.) maka dalam kesempatan ini saya terbitkan Asma’ yang selalu di baca oleh Syeikh Abdul Qodir Jaelani, Asma’ ini saya terjemahkan dari kitab ” Tafrih Al-Khotir “, Sebelumnya saya coba ceritakan dulu perjalanan ( Manaqib ) Rajanya para Aulia ( Qutbul Aqtob ) Syeikh Abdul Qodir Jaelani yang saya terjemahkan dari kitab ” Al-Lujaini Ad-Daani ” yang di susun oleh Syeikh Al-Karim Ja’far bin hasan bin abdul karim Al-Barzanji R.A, Mudah-mudahan anda pembaca dan saya mendapatkan Barokah serta Karomahnya amin ya robbal ‘alamin Nama

PENJELASAN TENTANG KAROMAH

*Judul    : KAROMAH* ===📚=== بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ _Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh._ Karomah yaitu setiap perkara yang memiliki kekuatan yang melampaui kebiasaan normal yang Alloh tampakkan kepada wali-Nya yang mengikuti Rosululloh saw, dalam rangka memuliakan mereka atau membela mereka. Banyak sekali kejadian-kejadian luar biasa di tengah masyarakat saat ini. Kejadian tersebut sering kali dijadikan standar ukuran dalam menilai kehebatan seseorang. Padahal, kebanyakan dari kejadian tersebut menggunakan bantuan sihir bukan karomah. Karomah merupakan anugerah dari Alloh bagi hamba-Nya yang terpilih sesuai dengan kehendak-Nya. Kejadian luar biasa yang terjadi pada seseorang harus ditimbang terlebih dahulu dilihat dari pandangan syariat. Jika hal itu terjadi kepada orang yang berpegang teguh dengan syariat Islam, maka ini pertanda karomah. Sedangkan jika terjadi kepada orang yang senantiasa menyelisihi syariat, misalnya dengan diiringi perbuatan

Keharaman dalam Musik dan Bernyanyi dalam Islam

sejatinya tidak semata-mata instrumen alat musik itu yang menyebabkan haramnya nyanyian, melainkan karena ilat (sebab)nya alat-alat itu identik dengan syiar orang-orang yang berperilaku buruk. Hal ini dapat dipahami dari pernyataan Imam al-Ghazâlî:  وكل ذلك جائز ما لم يدخل فيه المزامير والأوتار التي من شعار الأشرار Artinya, “Semua alat musik itu boleh kecuali seruling dan gitar, karena bagian dari syiar orang-orang yang buruk.” (Imam Al-Ghazali, Ihyâ’ ‘Ulȗm al-Dîn, juz II, halaman 273-274).  ويهذه العلة يحرم ضرب الكوبة وهو طبل مستطيل دقيق الوسط واسع الطرفين وضربها عادة المخنثين، ولولا ما فيه من التشبه لكان مثل طبل الحجيج والغزو Artinya, “Dengan alasan ini pula haram menabuh gendang atau drum, yaitu sejenis alat musik tabuh panjang yang memiliki lobang di tengah, dan lebar kedua sisinya. Menabuh gendang ini adalah kebiasaan waria. Andaikan tidak ada kesamaan dengan kebiasaan waria maka boleh, seperti gendang haji dan perang.” (Ihyâ’ ‘Ulȗm al-Dîn, Juz 2, halaman 270). Secara spesifik, ad

HUKUM MENGUNDANG DANGDUTAN DI RESEPSI PERNIKAHAN

HUKUM MENGUNDANG DANGDUTAN DI RESEPSI PERNIKAHAN *_Pertanyaan:_* ```Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Apa hukumnya menikah mengundang dangdut?``` *_Jawaban:_* ```Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh Pernikahan dengan menghadirkan dangdutan hukumnya haram.``` *_REFERENSI:_* *_كفاية الأخيار الجزء الأول ص ۳۱۰_* *_ويحرم بذل الأجرة في مقابلتها ويحرم أخد الأجرة لأنه من قبيل أكل أموال الناس بالباطل وگذا لا يجوز استئجار المغاني ولا استئجار شخص لحملِ خمر ونحوه ولا لجبي المكوس والرشا وجميع المحرمات عافانا الله تعالى منها_* ```"Dan diharamkan mengeluarkan uang sewa untuk membayar hal tersebut dan haram pula mengambil uang sewa (itu) karena hal tersebut termasuk dari memakan harta manusia dengan batil dan begitu pula tidak boleh menyewa biduan dan menyewa seseorang untuk mengangkat minuman keras dan semacamnya dan tidak pula untuk menarik upetisemoga Allah menjaga kita dari hal tersebut"``` *_Irsyadul Ibad 102:_* *_الأصوات المحرمات, المطربة وغيرها من الأوتار وغيرها

HUKUM TAHLILAN DAN TAWASUL MENURUT EMPAT MAZHAB

Tahlilan merupakan kegiatan membaca serangkaian ayat Al-Qur’an dan kalimat thayyibah (tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir), di mana pahala bacaan tersebut dihadiahkan untuk para arwah (mayit) yang disebutkan oleh pembaca atau oleh pemilik hajat. Tahlilan biasanya dilaksanakan pada hari-hari tertentu, seperti tujuh hari berturut-turut dari kematian seseorang, hari ke-40, ke-100, atau ke-1000-nya. Tahlilan juga sering dilaksanakan secara rutin pada malam Jumat atau malam-malam tertentu lainnya. Setelah tahlilan, biasanya pemilik hajat akan memberikan hidangan makanan untuk dimakan di tempat atau dibawa pulang. Dengan demikian, inti tahlilan adalah:  Pertama , menghadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an dan kalimat thayyibah kepada mayit.  Kedua , mengkhususkan bacaan itu pada waktu-waktu tertentu, yaitu tujuh hari berturut-turut dari kematian seseorang, hari ke-40, ke-100, dan sebagainya.  Ketiga , bersedekah untuk mayit, berupa pemberian makanan untuk peserta tahlilan. Lalu, bagaimanakah penda