Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh
ESA FADILAH - Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan mengenai Shalat 'Idain, alasan pembuatan artikel ini adalah karena mungkin ada sebagian orang yang belum tahu tentang Shalat 'Idain oleh karena itu saya membuat artikel ini supaya orang yang tadinya tidak tau mengenai Shalat 'Idain setelah membaca artikel ini saya yakin atas izin Allah SWT akan menjadi tahu, Aamiin yarabbal alamiin. Selamat membaca :D
Shalat 'idain (Shalat dua hari Raya) termasuk sunah muakadah yang disyari'atkan berdasarkan al qur'an, as-sunnah, dan ijma'. Dalil al-Qur'an dapat dijumpai dalam Q.S Al Kautsar ayat 2 yang artinya:" maka dirikanlah shalat, karena tuhanmu; dan berkorbanlah."
shalat dalam ayat tersebut ditafsirkan sebagai perintah shalat idul adha namun, perintah itu tidak menunjukan wajib, sebab ada hadist riwayat bukhori dan muslim bahwa seseorang ('arabiy) setelah mendapatkan penjelasan tentang kewajiban shalat fardu, bertanya kepada Nabi : "apakah masih ada shalat yang wajib atasku selain itu ?" beliau menjawab : "tidak, kecuali bila engkau hendak melakukan tatthawu." (Materi Pendidikan Agama Islam. 2001: 48)
Hadits Nabi Saw.:
Artinya: Dari Aisyah r.a. dia berkata: Rasulullah Saw. Bersabda : Fithri itu ialah hari orang-orang berbuka puasa dan Adha itu ialah hari orang-orang berqurban. (H.R.At Turmudziy)
Dalam Hadits tersebut terkandung dalil bahwa yang perlu di perhatikan dalam penetapan hari raya itu ialah kesepakatan orang banyak dan orang yang hanya sendirian mengetahui Hari raya dengan melihat Bulan, harus atasnya di cocokkan dengan oranglain dan dia harus mengikuti keputusan orang banyak dalam penentuan shalat Hari raya, berbuka dan berkurban. (Terjemahan Subulus salam. 1991: 259)
Pelaksanaan shalat 'Idain (Materi Pendidikan Agama Islam. 2001: 48) ini, menrut kesepakan ulama, dituntut secara berjama'ah. Abu Hanifah dan ulama lainnya mengatakan tuntutan melakukan shalat 'id hanya ditunjukan kepada orang yang bertempat tinggal di kota. Namun, menurut Syafi'i, tuntutan itu berlaku secara luas, meliputi orang musafir, perempuan dan budak bahkan orang yang sedirian. Waktu shalat 'id itu sejak matahari sampai kepada waktu zawal, dan sebaiknya dilaksanakan setelah matahari naik setinggi tombak.
Demikianlah penjelasan mengenai Shalat 'Idain, Semoga artikel ini bisa menambah wawasanmu. Aamiin yarabbal alamiin
Komentar