Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh
ESA FADILAH - Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan mengenai Shalat Istisqa, alasan pembuatan artikel ini adalah karena mungkin ada sebagian orang yang belum tahu tentang Shalat Istisqa oleh karena itu saya membuat artikel ini supaya orang yang tadinya tidak tau mengenai Shalat Istisqa setelah membaca artikel ini saya yakin atas izin Allah SWT akan menjadi tahu, Aamiin yarabbal alamiin. Selamat membaca
Pengertian Shalat Istisqa
Shalat istisqa (Materi Pendidikan Agama Islam. 2001: 49) dilakukan dalam rangka memohon turunnya hujan. Ulama sepakat, bila kebutuhan akan air menjadi sulit karena lama tidak turun hujan, disunahkan melakukan istisqa, pergi keluar kota, berdo'a, memohon agar Allah menurunkan hujan. Mayoritas mereka memasukan shalat sebagai istisqa dari upacara istisqa itu, namun Abu Hanifah tidak memandang demikian.
Hukum shalat Istisqa adalah sunnah muakkad, yaitu apabila shalat itu dilaksanakan ketika membutuhkan air, dengan tata cara- tata caranya. ( Fiqih empat Madzhab. 1994: 318)
Dalam kitab "al hudan nabawiy" telah dihitung macam-macam cara nabi saw, melakukan minta hujan itu.
Dalam kitab "al hudan nabawiy" telah dihitung macam-macam cara nabi saw, melakukan minta hujan itu.
Pertama : keluarnya Nabi saw. menuju tempat shalatnya dan khutbahnya sambil memohon.
Kedua : beliau meminta hujan itu pada hari jum'at di atas mimbar sewaktu tengah khutbahnya.
Ketiga : beliau berdo'a minta hujan di atas mimbar di madinah, dengan do'a minta hujan saja bukan pada hari jum'at tanpa melakukan shalat meminta hujan.
Keempat : bahwa beliau meminta hujan sewaktu beliau duduk dalam mesjid, beliau mengangkat tangannya sambil berdo'a kepada Allah SWT.
Kelima : bahwa nabi saw. Pernah berdo'a minta hujan itu dengan duduk pada batu licin dekat zaura (nama tempat yang menjadi pasar pada masa utsman) yaitu suatu tempat di luar pintu mesjid
Keenam : beliau pernah berdo'a minta hujan pada suatu peperangan, karena sumber mata air sudah dahulu dikuasai oleh kafir musyrik (musuhnya). Lalu mulai saat itu juga pada daerah yang dikuasai Nabi saw. diturunkan hujan. (Terjemahan Subulus salam. 1991: 316)
Demikianlah penjelasan mengenai Shalat Sunnah Istisqa, Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita. Aamiin yarabbal alamiin
Komentar