Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh
Alhamdulillah dalam kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi informasi mengenai faedah dan keutamaan shalawat Basyairul Khairat sulthanul auliya (rajanya para wali), yaitu Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-Jilani r.a. Semoga dengan adanya artikel ini kita bisa lebih rajin lagi membaca sholawat Basyairul Khairatnya. "Aamiin ya rabbal alamiin"
Dikutip dari situs NU online di bawah ini merupakan keutamaan dan faedah sholawat basyairul khairat.
Salah satu shalawat kepada Nabi Muhammad saw yang sangat banyak faedah dan manfaatnya adalah shalawat Basyairul Khairat. Shalawat ini ditulis langsung oleh ulama yang memiliki gelar sulthanul auliya (rajanya para wali), yaitu Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-Jilani (di Indonesia populer dengan sebutan "al-Jailani", red).
Di balik masyhurnya shalawat Basyairul Khairat
Masyhurnya shalawat Basyairul Khairat
tidak lepas dari nama besar Syekh Abdul Qadir al-Jilani, sosok ulama dengan kapasitas ilmu yang luas dan derajat spiritualitas yang tinggi. Ia mewariskan banyak amalan (baca: bacaan), yang faedahnya untuk meraih derajat yang tinggi di sisi Allah, menggampangkan rezeki, dan banyak lagi manfaat lainnya. Di antara peninggalan itu adalah shalawat Basyairul Khairat.
Sumber Shalawat Basyairul Khairat
Penulisan shalawat Basyairul Khairat tidak memiliki sejarah dan latar belakang khusus. Shalawat ini ilham (petunjuk dari Allah) yang diberikan kepada Syekh Abdul Qadir al-Jilani melalui perantara Nabi Muhammad saw, sebagaimana yang pernah ia sampaikan kepada murid-muridnya,
خُذُوْا مِنِّي هٰذِهِ الصَّلَاةَ فَإِنِّي قَدْ أَخَذْتُهَا بِاِلْهَامٍ مِنَ اللهِ
Artinya, “Kalian ambillah semua dari shalawat (Basyairul Khairat) ini. Karena sesungguhnya, aku telah mengambilnya dari Allah karena adanya ilham.” (Syekh Abdul Qadir, as-Shalawatul Mansubah lisy Syekh Abdul Qadir, [al-Maghrabi: tanpa tahun], halaman 6).
Syekh Abdul Qadir yang memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Rasulullah, tentu dengan sangat mudah untuk bisa berjumpa dengannya. Para ulama telah sepakat bahwa Rasulullah bisa mendatangi orang-orang pilihan, baik di waktu terbangun ataupun tidur, termasuk mendatangi Syekh Abdul Qadir.
Shalawat ini memang tidak memiliki sejarah dan latar belakang secara khusus di balik penulisannya. Namun, apakah shalawat yang tidak memiliki sejarah lantas tidak memiliki faedah dan manfaat? Jawabannya tentu tidak. Sebab, Allah tidak akan memberikan suatu amalan maupun bacaan secara khusus jika tidak memiliki faedah dan manfaat di dalamnya. Lantas, apa saja manfaat shalawat Basyairul Khairat?
Faedah Shalawat Basyairul Khairat
Masih dikutip dari kitab yang sama. Ketika Syekh Abdul Qadir mendapatkan shalawat ini dari Allah melalui perantara Rasulullah, ia lantas hendak menanyakan manfaat dan faedah yang ada di dalamnya. Namun, sebelum pertanyaan yang ada dalam benaknya ia sampaikan, terlebih dahulu sudah dijawab oleh Nabi Muhammad. Sesuai namanya, shalawat ini mayoritas berisi berbagai kabar gembira tentang kebaikan-kebaikan yang dikutip dari ayat-ayat Al-Qur'an. Secara umum, keutamaan shalawat Basyairul Khairat sangat banyak. Namun secara khusus, faedah-faedah dan manfaat shalawat ini bisa disebutkan sebagai berikut:
Pertama, derajat yang luhur. Membaca shalawat Basyairul Khairat bisa mengangkat derajat orang yang membacanya pada puncak derajat di sisi Allah, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah,
إِنَّهَا تَرْفَعُ أَصْحَابَهَا إِلَى أَعْلَى الدَّرَجَاتِ
Artinya, “Sungguh, shalawat (Basyairul Khairat) akan mengangkat derajat orang yang membacanya pada posisi derajat yang luhur.”
Kedua, doa tidak akan sia-sia. Faedah kedua dari shalawat Basyairul Khairat adalah orang-orang yang memiliki hajat ataupun keinginan, kemudian dibacakan shalawat ini sebelum doa itu dipanjatkan kepada Allah, maka keinginannya tidak akan sia-sia,
اِذَا قَصَدَ أَمْرًا لَا يَخِيْبُ ظَنُّهُ وَلَا تُرَدُّ لَهُ دَعْوَةٌ عِنْدَ اللهِ
Artinya, “Jika menghendaki sesuatu, maka keinginannya tidak akan gagal, dan tidak doanya tidak ditolak (akan diterima) di sisi Allah.”
Ketiga, diampuni dosanya dan dosa orang lain. Selain dua faedah di atas, shalawat Basyairul Khairat juga memiliki manfaat lain, yaitu dosa orang yang membaca dan orang-orang yang hadir pada tempat pembacaan itu akan diampuni oleh Allah swt,
مَنْ قَرَأَهَا مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ وَلِمَنْ فِي الْمَجْلِس
Artinya, “Barang siapa membacanya satu kali, akan diampuni dosanya dan (dosa) orang ada di majelis tersebut.”
Keempat, didatangi empat malaikat ketika ajalnya datang. Faedah lainnya dari shalawat Basyairul Khairat adalah akan didatangi malaikat ketika ajalnya telah datang. Para malaikat akan menjaganya agar tidak tergoda dari gangguan setan,
وَاِنْ حَضَرَ أَجَلُهُ عِنْدَ الْمَوْتِ حَضَرَ عِنْدَهُ أَرْبَعَةٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ
Artinya, “Dan apabila telah datang ajalnya ketika mati, maka akan datang pula empat malaikat.”
Empat malaikat tersebut akan terbagi dan berada di posisi masing-masing. Malaikat pertama akan mencegah setan untuk mengganggunya, malaikat kedua akan senantiasa menuntunnya untuk membaca dua kalimat syahadat, malaikat ketiga akan memberikan minuman dari telaga kautsar, sedangkan malaikat keempat akan membawa keranjang yang dipenuhi dengan buah-buahan dari surga. Di saat yang bersamaan, ia akan dipanggil dengan penuh gembira,
أَبْشِرُوْا يَا عَبْدَ اللهِ أُنْظُرْ لَكَ مَنْزِلًا فِي الْجَنَّةِ فَيَنْظُرُ فَيَرَاهُ بِعَيْنَيْهِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجُ رُوْحُهُ
Artinya, “Berbahagialah wahai Hamba Allah. Lihatlah! Bagimu suatu tempat dalam surga. Maka ia akan melihat dengan kedua matanya sebelum keluar ruhnya.”
Selain keutamaan dan faedah yang telah disebutkan, masih banyak lagi faedah yang lain, di antaranya (1) dalam kuburnya akan merasa nyaman, tidak ada kegelisahan dan kesempitan; (2) ia akan dibukakan 40 pintu rahmat; (3) di atas kepalanya akan dipasang lampu dari cahaya sebagai penerang pada hari kebangkitan (al-Ba’tsu); (4) dalam kubur akan ada malaikat di sebelah kanannya yang akan menghibur dan di sebelah kirinya ada malaikat yang menjaganya; (5) di atas kepalanya terdapat mahkota kemuliaan, mendapatkan kendaraan dari surga, dan tidak akan terlihat sedih dan penyesalan, dan tidak pula akan mendapat hisab kelak di hari kiamat.
Kelak ketika melintas di jalan shiratal mustaqim, maka shirath itu pun berkata: “Silakan melintas wahai orang yang sudah dimerdekakan oleh Allah, sesungguhnya aku telah diharamkan untukmu, dan silakan masuk ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu inginkan.”
Selain itu, semua yang ada dalam surga diberikan kepadanya, di setiap pintu terdapat qubbah dari emas, di setiap qubbah ada seratus istana dari cahaya, di setiap istana ada tempat tidur dari kafur, di setiap tempat tidur ada ada bidadari yang bermata indah, Allah menciptakan bidadari tersebut dari wewangian yang harum semerbak seolah olah bulan purnama, kemudian Allah menganugerahkan apa yang belum pernah dilihat mata kepalanya, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.
Selain itu, semua yang ada dalam surga diberikan kepadanya, di setiap pintu terdapat qubbah dari emas, di setiap qubbah ada seratus istana dari cahaya, di setiap istana ada tempat tidur dari kafur, di setiap tempat tidur ada ada bidadari yang bermata indah, Allah menciptakan bidadari tersebut dari wewangian yang harum semerbak seolah olah bulan purnama, kemudian Allah menganugerahkan apa yang belum pernah dilihat mata kepalanya, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.
Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-Jilani ketika menjelaskan keutamaan shalawat ini, ia mengutip hadits Rasulullah yang artinya, “Pada malam Isra’ dan Mi’raj, Allah swt berfirman dengan bentuk pertanyaan kepadaku: ‘Langit itu milik siapa Muhammad?’ Nabi menjawab, ‘Milik Engkau, wahai Tuhanku!’ Kemudian Allah berfirman: ‘Kamu milik siapa Muhammad?’ Kemudian Rasulullah terdiam karena malu, sehingga tidak mengatakan sesuatu apa pun. Pada saat yang bersamaan, Allah berfirman, ‘Engkau itu milik orang yang bershalawat kepadamu, menambah kemuliaan dan keagungan derajatmu’.”
Setelah Syekh Abdul Qadir menjelaskan hadits di atas, lantas ia mengatakan kepada para muridnya, bahwa shalawat ini (Basyairul Khairat) sangat sesuai dengan hadits di atas. Shalawat ini dapat membuka 70 pintu rahmat, dan akan muncul keajaibannya dari hikmah yang Allah berikan, dan lebih baik daripada memerdekakan 1.000 budak, menyembelih 1.000 unta, sedekah 1.000 dinar, puasa 1.000 tahun, dan pada shalawat ini banyak rahasia yang tersembunyi, dapat memudahkan rezeki, memperbaiki akhlak, meluluskan hajat, menghapus dosa-dosa serta menutupi aib, dan mengangkat derajat orang yang hina.
Demikian sejarah dan faedah membaca shalawat Basyairul Khairat. Dengan mengetahuinya, semoga kita bisa semakin semangat untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw, khususnya shalawat ini yang memiliki banyak faedah dan manfaat. Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.
© ESA FADILAH
Komentar