Kutipan ini dari Imam Al-Ghazali adalah salah satu ungkapan paling dalam tentang makna kehidupan, ilmu, amal, dan keikhlasan. Berikut penjelasan menariknya:
---
"Semua manusia itu mati, kecuali yang berilmu."
Artinya, kehidupan sejati bukan hanya soal bernapas dan bergerak, tapi soal memiliki ilmu. Orang yang tidak berilmu hidupnya kosong dan tidak meninggalkan jejak. Ilmu menjadikan seseorang abadi lewat pengaruh dan manfaatnya, bahkan setelah ia tiada.
---
"Semua yang berilmu itu tidur, kecuali yang beramal."
Ilmu tanpa tindakan hanyalah tumpukan pengetahuan yang tidak hidup. Seperti orang tidur, ia tidak benar-benar hadir dalam kehidupan. Amal adalah bukti nyata bahwa ilmu itu dipahami dan dijalani. Ilmu yang tidak diamalkan, tidak akan memberi manfaat bagi pemiliknya maupun orang lain.
---
"Semua yang beramal itu tertipu, kecuali yang ikhlas."
Ini adalah inti dari semua amal: keikhlasan. Banyak orang beramal, tapi motivasinya bisa kabur — ingin pujian, kekuasaan, atau keuntungan. Hanya orang yang ikhlas, yang mengharap ridha Allah semata, yang benar-benar selamat dari tipuan amal. Sebab, amal yang tidak ikhlas bisa menjadi beban, bukan keberkahan.
---
Imam Al-Ghazali ingin mengingatkan bahwa perjalanan manusia menuju nilai sejati adalah berjenjang: dari ilmu, ke amal, lalu ke ikhlas. Tanpa salah satunya, perjalanan itu tidak lengkap. Kutipan ini mengajarkan kita untuk tidak sekadar menjadi pintar, tapi juga bermanfaat dan tulus. Sebab hanya keikhlasanlah yang menjadi penentu nilai akhir di sisi Tuhan.
Referensi/Sumber informasi: Ringkasan dari AI
Editor: CENG ESA FADILAH (KANG UES)
Kolumnis: CENG ESA FADILAH (KANG UES), Alumni Ponpes Nurul hidayah Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.
Komentar