MATERI DAKWAH PERINGATAN 40 HARI KELUARGA BESAR CENG ESA FADILAH
Alhamdulillah saya di tunjuk oleh keluarga alm untuk memimpin acara peringatan 40 hari kematian kakak perempuan saya, oleh karena itu saya bertanggung jawab untuk mempersiapkan semua termasuk materi yang akan saya sampaikan dan berikut adalah beberapa point penting yang insyalloh akan saya sampaikan pada acara tersebut.
1. DALIL TENTANG KIAMAT SUGRA (KEMATIAN) DAN CARA MENYIKAPI NYA.
Al-'Ankabut · Ayat 57
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ ٥٧
Artinya: Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ
وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥
Artinya:Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar,
Al-Baqarah · Ayat 156
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦
Artinya:sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).
Surat al-hadid ayat 22
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Artinya: "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS Al-Hadid: 22)
Al-Mulk · Ayat 2
ࣙالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ ٢
Artinya: yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.
2. CARA BERBUAT BAIK KEPADA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL
رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا يَأْتِى عَلَى الْمَيِّتِ أَشَدُّ مِنْ اللَّيْلَةِ الْأُولَى, فَارْحَمُوا بِالصَّدَقَةِ مَنْ يَمُوتُ. فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَقْرَأُ فِيهِمَا: أَيْ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهُمَا فَاتِحَةَ الْكِتَابِ مَرَّةً, وَآيَةَ الْكُرْسَى مَرَّةً, وَأَلْهَاكُمْ التَّكَاثُرُ مَرَّةً, وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدُ عَشْرَ مَرَّاتٍ, وَيَقُولُ بَعْدَ السَّلَامِ: اللَّهُمَّ إنِّي صَلَّيْتُ هَذِهِ الصَّلَاةَ وَتَعْلَمُ مَا أُرِيدُ, اللَّهُمَّ ابْعَثْ ثَوَابَهَا إلَى قَبْرِ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ فَيَبْعَثُ اللَّهُ مِنْ سَاعَتِهِ إلَى قَبْرِهِ أَلْفَ مَلِكٍ مَعَ كُلِّ مَلِكٍ نُورٌ وَهَدْيَةٌ يُؤْنِسُونَهُ إلَى يَوْمِ يَنْفُخُ فَى الصُّوَرِ
Artinya: Diriwayatkan dari Rasulullah, Ia bersabda, “Tiada beban siksa yang lebih keras dari malam pertama kematiannya. Karenanya, kasihanilah mayit itu dengan bersedekah. Siapa yang tidak mampu bersedekah, maka hendaklah sembahyang dua raka‘at. Di setiap raka‘at, ia membaca surat Al-Fatihah 1 kali, Ayat Kursi 1 kali, surat Attakatsur 1 kali, dan surat Al-ikhlash 11 kali. Setelah salam, ia berdoa, ‘Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayit yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku. Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba.
Rasulullah bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat kedudukannya di Surga kelak. Ia pun bertanya, “Bagaimana hal ini?” Maka dijawab: “ini Karena permohonan ampunan anakmu untukmu.
(HR. Ibnu Majah)
Surah Ar-Ra'd ayat 39
يَمْحُواللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
Artinya: "Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)."
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِؕ وَاِنۡ تُبۡدُوۡا مَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اَوۡ تُخۡفُوۡهُ يُحَاسِبۡكُمۡ بِهِ اللّٰهُؕ فَيَـغۡفِرُ لِمَنۡ يَّشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنۡ يَّشَآءُ ؕ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Artinya: Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Hadits nabi yang berbunyi:
رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ مَا الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَريقِ الْمُغَوَّثِ
Artinya, "Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan seperti ghariqil mughawwats.
بِفَتْحِ الْوَاوِ الْمُشَدَّدَةِ أَيْ الطَّالِبِ لِأَنْ يُغَاثَ يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِنِ ابْنِهِ أَوْ أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا.
Artinya: "Dengan diharakati fathah pada huruf wawunya yang bertasdid, yaitu orang yang meminta pertolongan ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya," lanjutnya menjelaskan.
3. CARA SUPAYA KITA SELAMAT DI ALAM BARZAKH (ALAM KUBUR) DAN ALAM AKHIRAT LAINNYA
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasululllah SAW bersabda:
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
Artinya: “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.” Apa yang dimaksud dengan “tangan di atas” adalah orang yang memberi, sedangkan “tangan di bawah” adalah orang yang menerima atau meminta. Hadits ini sangat terkenal sehingga banyak orang pernah mendengar hadits tersebut berikut penjelasannya. Banyak orang mengutip hadits itu untuk menasihati agar kita menjauhi perbuatan meminta-minta.
Surat Al-Baqarah Ayat 197
وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya: Dan harus berbekallah kalian semua hai manusia dan jin/jeng kudu mawa bekel aranjeun Kabeh hai manusia/jin", maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
Makna dari takwa menurut pendapat Imam Al Ghazali bahwa iman itu adalah:
امتثال أوامر الله واجتناب نواهيه
Artinya:Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Surat An-Nisa Ayat 69
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَٰٓئِكَ رَفِيقًا
Artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Surat Al-Ahzab Ayat 71
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Artinya:Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Surat Al hujurat ayat 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
Artinya : Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.
وَعَنْ أبي هُريْرة عَبْدِ الرَّحْمن بْنِ صخْرٍ رضي الله عَنْهُ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: “إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وأعمالكم “رواه مسلم.
Dari Sahabat Abi Huroiroh rodhiallohu ‘anhu, yakni ‘Abdurrohman bin Shokr mengatakan: Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda;
“Sejatinya Alloh swt (laa yandhuru ila ajsamikum) tidak melihat pada tubuh atau jasad kalian, juga tidak melihat pada wajah kalian, tetapi Dia melihat pada hati kalian dan amal kalian” [HR Muslim].
Dalam Al-Qur'an disebut:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā.75) Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk. (Al-Baqarah [2]:238)
Surat Asy-Syams Ayat 8
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
Artinya: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
*Intinya kalo kita mau selamat di alam barzakh (alam kubur) dan alam akhirat lainnya maka kita harus berusaha sendiri untuk memperbanyak amal sholeh selama kita hidup di dunia ini, karena kalo kita menunggu dari kiriman doa (Ihda'us Tsawab) dari kerabat,teman dll itu tidak akan selamanya kita mendapatkan kiriman doa dari mereka, sebab pasti nya orang lain pun ada kesibukan lain oleh karenanya berusaha sendiri lah untuk memperbanyak amal ibadah selama di dunia ini.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasululllah SAW bersabda:
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
Artinya: “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.” Apa yang dimaksud dengan “tangan di atas” adalah orang yang memberi, sedangkan “tangan di bawah” adalah orang yang menerima atau meminta. Hadits ini sangat terkenal sehingga banyak orang pernah mendengar hadits tersebut berikut penjelasannya. Banyak orang mengutip hadits itu untuk menasihati agar kita menjauhi perbuatan meminta-minta.
Abasa · Ayat 34
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ ٣٤
Artinya:pada hari itu manusia lari dari saudaranya,
Abasa · Ayat 35
وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ ٣٥
Artinya: (dari) ibu dan bapaknya,
Abasa · Ayat 36
وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ ٣٦
Artinya: serta (dari) istri dan anak-anaknya.
Abasa · Ayat 37
لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ ٣٧
Artinya: Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ ٣٨
Artinya: Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,
Abasa · Ayat 39
ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌۚ ٣٩
Artinya: tertawa lagi gembira ria.
Abasa · Ayat 40
وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ ٤٠
Artinya: Pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram)
Abasa · Ayat 41
تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌۗ ٤١
Artinya: dan tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan).
Abasa · Ayat 42
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُࣖ ٤٢
Artinya: Mereka itulah orang-orang kafir lagi para pendurhaka.
Asy-Syu'ara' · Ayat 88
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَۙ ٨٨
Artinya: (Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak.
Asy-Syu'ara' · Ayat 89
اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍۗ ٨٩
Artinya: Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
Imam Ghazali berkata :
اَلدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الْآخِرَةِ ؤكُلُّ مَا خُلِقَ فَى الدُّنْيَا فَيُمْكِنُ أَنْ يُتَزَوَّدَ مِنْهُ لِلْآخِرَةِ.
Artinya:
Dunia adalah ladang akhirat. Maka setiap yang diciptakan Allah di dunia, bisa untuk dijadikan bekal menuju akhirat.
*Jadikan dunia sebagai ladang akhirat, artinya ketika masih hidup di dunia menanamlah benih-benih kebaikan yang kelak bisa dipanen di akhirat.
4. CARA MENYIKAPI HARTA ANAK YATIM PIATU
Harta anak yatim adalah warisan orang tuanya yang harus dijaga dan dikelola dengan baik hingga ia dewasa. Harta ini boleh dikelola oleh wali atau kerabat, tetapi hanya boleh diambil sebagian jika memang untuk kebutuhan yang wajar (ma'ruf) dan dengan niat baik, serta harus diserahkan kembali secara utuh saat anak yatim mencapai kedewasaannya. Memakan atau merusak harta anak yatim secara zalim adalah dosa besar dan sangat dilarang dalam agama Islam.
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْماً إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَاراً وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيراً
Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS An-Nisa’ [5]: 10).
Al-Isra' · Ayat 34
وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗۖ وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا ٣٤
Artinya:Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan (cara) yang terbaik (dengan mengembangkannya) sampai dia dewasa dan penuhilah janji (karena) sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.
Komentar